LAPORAN
PRAKTIKUM
DASAR-DASAR ILMU
TANAH
ACARA IV
PENGAMATAN
TANAH DENGAN INDRA
Semester :
Genap 2011/2012
Disusun oleh :
Nama : AKBAR RIZKI
NIM : A1C011019
Rombongan : 9
Asisten : Nova Margareth
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2012
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Tanah
adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun
dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan,
danmempunyai tiga dimensi ruang, yaitu panjang, lebar dan kedalaman.Tanah
adalah kumpulan tubuh alam yang menduduki sebagian besar daratan planet bumi,
yang mampu menumbuhkan tanaman dan sebagai tempat mahluk hidup lainnya dalam
melangsungkan kehidupannya.
Dalam
dunia pertanian, tanah mempunyai peranan yang penting, tanah sangat dibutuhkan tanaman. Dengan bertambah
majunya peradaban manusia yang sejalan dengan perkembangan pertanian dan
disertai perkembangan penduduk yang begitu pesat, memaksa manusia mulai
menghadapi masalah-masalah tentang tanah, terutama untuk pertanian sebagai mata
pencaharian pokok pada waktu itu.
Tanah
mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi oleh iklim dan jasad hidup yang
bertindak terhadap bahan induk dalam jangka waktu tertentu. Tanah
dalam pertanian mempunyai peranan sebagai media tumbuh tanaman dalam hal tempat
akar memenuhi cadangan makanan, cadangan nutrisi (hara) baik yang berupa
ion-ion organik maupun anorganik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan
pengetahuan dalam mengetahui sifat fisik tanah seperti warna tanah, tekstur
tanah, struktur tanah, konsistensi tanah dan lain-lain.
Warna
tanah merupakan ciri tanah yang paling jelas dan mudah ditentukan di lapang.
Warna mencerminkan jenis mineral penyusun tanah, reaksi kimiawi, dan akumulasi
bahan- bahan yang terjadi, misalnya kandungan bahan organik yang tinggi pada
tanah akan menimbulkan warna lebih gelap. Tekstur mencerminkan ukuran partikel
dari fraksi-fraksi tanah sedangkan struktur tanah merupakan kenampakan bentuk
atau susunan partikel-partikel primer tanah hingga partikel sekunder yang
membentuk agregat. Konsistensi tanah merupakan ketahanan tanah terhadap tekanan
gaya-gaya dari luar yang merupakan indikator derajat manifestasi kekuatan dan
corak gaya-gaya fisik yang bekerja pada tanah selaras dengan tingkat kejenuhan
airnya.
B.
Tujuan
1. Menetapkan
warna dasar beberapa jenis tanah dengan menggunakan buku Munsell Soil Color
Chart.
2. Menetapkan
tekstur tanah beberapa jenis tanah
3. Menetapkan
beberapa jenis tanah
4. Menetapkan
konsistensi berbagai jenis tanah dalam keadaan basah, lembab, dan kering
BAB.
II METODE KERJA
A. Alat dan
Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah contoh tanah
kering angin, botol semprot, buku Munsell Soil Color Chart,
B. Cara Kerja
v Warna Tanah
1. Diambil
sedikit tanah gumpal yag lembab secukupnya (permukaannya tidak mengkilap).
2.
Diletakkan tanah tadi di bawah lubang kertas buku Munsell Soil Color
Chart.
3. Dicatat
notasi warna ( Hue, Value, Chroma) dan nama warna. Pengamatan warna tanah tidak
boleh terkena cahaya matahari langsung.
v .
Tekstur Tanah
1. Diambil sebongkah tanah kira-
kira sebesar kelereng.
2. Dibasahi dengan air hingga tanah
dapat ditekan.
3. Tanah dipijit kemudian
dibuat benang dan sambil dirasakan kasar halusnya tanah. Jika:
a)
Bentuknya
benang mudah dan membentuk pita panjang, maka besar kemungkinan teksturnya
liat.
b)
Mudah patah,
kemungkinan tekstur tanahnya lempung berliat dan
c)
Tidak
terbentu benang, kemungkinan lempung atau pasir. Jika terasa lembut dan licin
maka lempung berdebu, terasa kasar, lempung berpasir.
v .
Struktur Tanah
1.
Diambil
sebongkah tanah diambil dari horison tanah, kemudian
2.
Dipecah dengan
cara menekan dengan jari atau dengan dijatuhkan dari ketinggian tertentu,
sehingga bongkah tanah akan pecah secara alami. Pecahan tersebut menjadi
agregat mikro (ped) yang merupakan kelas struktur tanah
v .
Konsistensi
1.
Diamati
contoh tanah dalam berbagai kandungan air dengan dipijit menggunakan ibu
jari dan telunjuk.
2.
Dilakukan
pengamatan dimulai pada kondisi kering, lembab dan basah dengan cara menambah
air pada contoh tanahnya.
BAB
III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Pengamatan
a. Warna dan
Tekstur Tanah
No.
|
Jenis
Tanah
|
Warna Tanah
|
Tekstur Tanah
|
||
Notasi Warna
|
Nama Warna
|
||||
1
|
Entisol
|
10 YR 3/3
|
Dark brown
|
Lempung berdebu
|
|
2
|
Vertisol
|
10 YR 2/2
|
Very dark brown
|
Lempung berliat
|
|
3
|
Ultisol
|
2,5 YR 4/4
|
Reddish brown
|
Lempung liat berdebu
|
|
4
|
Inseptisol
|
7,5 YR 3/4
|
Dark Yellowish brown
|
Lempung berpasir
|
|
5
|
Andisol
|
7,5 YR 3/4
|
Dark brown
|
Pasir
|
|
b. Struktur
No.
|
Jenis
Tanah
|
Struktur Tanah
|
Derajat
|
||
Tipe
|
Klas
|
||||
1
|
Ultisol
|
Gumpal
|
C (kasar)
|
||
2
|
Inseptisol
|
Remah
|
M (Sedang)
|
||
3
|
Andisol
|
Gumpal
|
F (Halus)
|
||
4
|
Entisol
|
Gumpal
|
F (Halus)
|
||
5
|
Vertisol
|
Gumpal
|
VC (Sangat kasar)
|
||
c. Konsistensi
No.
|
Jenis Tanah
|
Konsistensi Basah
|
Konsistensi Lembab
|
Konsistensi Kering
|
|
Kelekatan
|
Keliatan
|
||||
1
|
Andisol
|
So
|
Po
|
f
|
S
|
2
|
Ultisol
|
Vs
|
P
|
t
|
h
|
3
|
Vertisol
|
Vs
|
P
|
Vt
|
Sh
|
4
|
Entisol
|
S
|
P
|
f
|
Sh
|
5
|
Inseptisol
|
S
|
P
|
l
|
S
|
B.
Pembahasan
Warna merupakan sifat tanah yang nyata dan mudah
dikenali. Warna tanah yang nyata, bagaimanapun terutama digunakan sebagai suatu
ukuran langsung dibandingkan sifat tanah yang penting lainnya yang sukar
diamati dan diukur dengan teliti misalnya seperti drainase. Jadi, warna tanah
bila digunakan dengan ciri-ciri lainnya berguna dalam pembentukan sebagian
besar kesimpulan yang penting dengan memperhatikan pembentukan tanah dan
penggunaan lahan. (Foth, 1998)
Intensitas warna tanah dipengaruhi tiga faktor berikut: (1) jenis mineral dan
jumlahnya, (2) kandungan bahan organik tanah, dan (3) kadar air tanah dan
tingkat hidratasi. Tanah yang mengandung mineral feldspar, kaolin, kapur,
kuarsa dapat menyebabkan warna putih pada tanah. Jenis mineral feldspar
menyebabkan beragam warna dari putih sampai merah. Hematit dapat menyebabkan
warna tanah menjadi merah sampai merah tua. Makin tinggi kandungan bahan
organik maka warna tanah makin gelap (kelam) dan sebaliknya makin sedikit
kandungan bahan organik tanah maka warna tanah akan tampak lebih terang. Tanah
dengan kadar air yang lebih tinggi atau lebih lembab hingga basah menyebabkan
warna tanah menjadi lebih gelap (kelam). Sedangkan tingkat hidratasi berkaitan
dengan kedudukan terhadap permukaan air tanah, yang ternyata mengarah ke warna
reduksi (gleisasi) yaitu warna kelabu biru hingga kelabu hijau. (Madjid, 2009)
Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separat) yang
dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir (sand)
(berdiameter 2,00-0,20 mm atau 2000-200 µm, debu (slit) (berdiameter
0,20- 0,002 mm atau 200- 2µm) dan liat (clay) (<2 µm). Berdasarkan
kelas teksturnya maka tanah digolongkan menjadi :
a) Tanah bertekstur kasar atau
tanah berpasir berarti tanah yang mengandung minimal 70% pasir atau bertekstur
pasir atau pasir berlempung.
b) Tanah bertekstur halus atau tanah
berliat mengandung minimal 37,5 % liat atau bertekstur liat, liat berdebu atau
liat berpasir (3 macam).
c) Tanah
bertekstur sedang atau tanah berlempung.
(Hanafiah,
2009)
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir- butir tanah.
Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan
(ketahanan) yang berbeda-beda. Tanah dikatakan tidak berstruktur bila
butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain (disebut lepas, misalnya tanah
pasir) atau saling melekat menjadi satu satuan yang padu (kompak) dan disebut
massive atau pejal. Tanah dengan struktur baik (granuler, remah) mempunyai tata
udara yang baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah
diolah.Strukktur tanah yang baik adalah yang bentuknya membulat sehingga tidak
dapat saling bersinggungan dengan rapat. (Hanafiah, 2009)
Konsistensi tanah menunjukkan integrasi antara kekuatan daya kohesi
butir-butir tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain.
(Hardjowigeno, 1992)
Penetapan konsistensi tanah
dapat dilakukan dalam tiga kondisi, yaitu: basah, lembab, dan kering.
Konsistensi basah merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air
tanah di atas kapasitas lapang (field cappacity). Konsistensi lembab merupakan
penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas
lapang. Konsistensi kering merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi
kadar air tanah kering udara. (Abdul Madjid, 2009)
Faktor-faktor
yang mempengaruhi konsistensi tanah ialah (Notohadiprawiro,2000):
1.kadar air
tanah
2.Bahan –
bahan penyemen agregattanah
3.Bahan dan
ukuran agregat tanah
4.Tingkat
agregasi
5.Faktor-faktor
penentu struktur tanah(tekstur, macam lempung, dan kadar bahan organik)
Berdasarkan hasil pengamatan warna tanah menggunakan buku Munsell Soil Color Chart dan tekstur
tanahnya diketahui warna tanah Entisol berada pada notasi warna 10 YR 3/3 yang berarti mempunyai nama warna Dark
Brown, sementara teksturnya adalah lempung berdebu. Verstisol berada pada
notasi warta 10 YR 2/2 yang berarti mempunyai nama warna Very Dark Brown ,
sementara teksturnya adalah lempung berliat. Ultisol berada pada notasi warna
2,5 YR 4/4 yang berarti mempunyai nama warna Reddish Brown, sementara
teksturnya adalah lempung liat berdebu. Inceptisol berada pada notasi 7,5 YR
3/4 yang berarti mempunyai nama warna Dark Yellowish Brown, sementara
teksturnya adalah lempung berpasir. Andisol berada pada notasi 7,5 YR ¾ berarti
mempunyai nama warna Dark Brown, sementara teksturnya adalah pasir.
Tanah
Vertisol memilki tekstur liat karena cirinya rasa agak licin , membentuk bola dalam keadaan dalam keadaan kering sukar dipijit, mudah
digulung serta melekat. Karena tanah ini dikembangkan dari bahan
induk liat dimanailkim musim basah dan kering jelas (Foth,1988).
Tanah
Ultisol bertekstur liat berpasir dan memiliki ciri-ciri licin agak kasar ,
membentuk bola dalam keadaan kering sukar dipijit, mudah digulung serta melekat
sekali. Tanah ini dikembangkan dari bahan bahan induk liat di hutan dalam iklim
humid untuk waktu yang sangat lama (Foth, 1988).
Tanah
Inseptisol memiliki tekstur lempung berpasir dengan cirri-ciri agak kasar, bola
agak keras tetapi mudah hancur, melekat. Tanah ini mengandung pisah-pisah
lempung lebih besar atau sama dengan 35% dan pasir lebih besar atau sama dengan
45 %. Inseptisol termasuk dalam tanah Andosol karena teksturnya lempung
berpasir sebenarnya sudah sangat menyulitkan pertumbuhan padi sebab suhunya
rendah sehingga mengakibatkan proses pelapukan terhambat (Hakim, 1986).
Tanah
Entisol mempunyai ciri solumnya berkisar dari dangkal sampai dalam, berwarna
kelabu hingga kuning, mempunyai horison (A)-C tetapi batasannya sangat tegas,
bertekstur pasir hingga debu ( > 60% ), berstruktur butir tunggal, dan konsistensi
gembur serta lepas (Munir, 1996)
Tanah Andisol dicirikan
sebagai tanah mineral yang mempunyai sifat andik dengan kriteria diantaranya
adalah mempunyai berat isi tanah kurang dari 0.9 g/cc sampai kedalaman lebih
dari 35 cm dan didominasi bahan amorf dan atau mengandung abu vulkano, abu
apung, lapili dan sebangsanya lebih dari 60% sampai kedalaman 35cm atau lebih
atau mempunyai pH NaF 1N lebih dari 9.4 (Munir, 1996)
Pada percobaan
pengamatan tekstur tanah sesuai dengan
namun ada beberapa tanah yang tidak sesuai seperti ultisol dan vertisol.
Mungkin di karenakan setiap orang memiliki anggapan yang berbeda dalam
merasakan tekstur suatu tanah . tanah yang dianggap kita liat belum tentu
dianggap orang lain seperti itu , mungkin saja lempung.
Berdaasarkan
percobaan pengamatan struktur tanah , ultisol memiliki tipe gumpal dan klas C
(Kasar), Tanah Inseptisol memiliki tipe remah dan klas M (Sedang ), tanah
Andisol memiliki tipe gumpal dan klas F (Halus), tanah Entisol memiliki tipe
gumpal dan klas F (Halus), serta tanah Vertisol yang memiliki tipe gumpal dan
klas VC (Sangat kasar ).
Pada pengamatan konsistensi tanah , di desarkan
pada tiga kondisi yaitu konsistensi basah, konsistensi lembab, dan konsisitensi
kering.
1.
Konsistensi
basah
Konsistensi basah dibandingkan lagi berdasarkant
kelekatan dan keliatan . tanah Andisol kelekatannya tidak lekat dan keliatannya
sidak plastis. Tanah Ultisol dan vertisol sama ,sangat lekat dan plastis. Tanah
2.
Konsistensi
lembab
Berdasarkan Konsistensi lembab tanah
Andisol gembur, tanah Ultisol teguh , tanah Vertisol sangat teguh, tanah
Entisol gembur, dan tanh Inseptisol lepas.
3.
Konsitensi kering
Berdasarkan Konsistensi kering tanah
Andisol lunak, tanah Ultisol keras , tanah Vertisol sangat keras, tanah Entisol
sangat keras, dan tanah Inseptisol lunak.
Pengamatan tanah dengan indera memiliki banyak tujuan dan kegunaan di
berbagai bidanng salah satunya yaitu di bidang pertanian . pengamatan indra ini
penting untuk memudahkan petani dalam nenentukan baik tidaknya lahan untuk
ditanami tanaman serta tanaman apa yang baik untuk ditanam di lahan tersebut
melalui pengamatan warna tanah, tekstur tanahnya , struktur tanahnya, serta
konsistensi tanahnya.
BAB IV. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum kali ini diperoleh data hasil dari
masing-masing percobaan yaitu
1. Jenis tanah Inceptisol
notasi warna 7.5 YR ¾ dengan nama warnanya adalah Dark Yellowish Brown dan bertekstur lempung berpasir.Struktur tanahnya bertipe remah, dan dengan kelas sedang, Konsistensi
basah kelekatan S (Sticky) keliatan P (plastic), konsistensi lembab f (friable), konsistensi
kering s (soft).
2. Jenis tanah Ultisol notasi
warna 2,5 YR 4/4 dengan nama warnanya adalah Reddish Brown dan bertekstur lempung liat berdebu.Struktur tanahnya bertipe gumpal, dengan
kelas kasar, Konsistensi basah kelekatan VS (Very Sticky) keliatan P (plastic),
konsistensi lembab t (firm),
konsistensi kering h (hard).
3. Jenis tanah vertisol notasi
warna 10 YR 2/2 dengan nama warnanya adalah Very Dark Brown dan bertekstur lempung berliat.Struktur tanahnya bertipe gumpal, dengan
kelas Sangat kasar, . Konsistensi basah kelekatan VS ( Very Sticky) keliatan P (plastic),
konsistensi lembab Vt (very firm), konsistensi kering Sh (slightly hard).
4. Jenis tanah Entisol notasi
warna 10 YR 3/3 dengan nama warnanya adalah Dark Brown dan bertekstur lempung berdebu .Struktur tanahnya bertipe gumpal , dengan kelas halus, .
Konsistensi basah kelekatan S (Sticky) keliatan P (plastic), konsistensi lembab f (friable),
konsistensi kering Sh (slightly hard).
5. Jenis
tanah Andisol notasi warna 7,5 YR ¾ dengan nama warnanya adalah Dark Brown dan
bertekstur pasir.
Struktur tanahnya bertipe gumpal, dengan kelas halus, Konsistensi basah
kelekatan So
keliatan Po,
konsistensi lembab f,
konsistensi kering S
(soft).
‘
DAFTAR
PUSTAKA
Foth, Henry d. 1998. Dasar-Dasar Ilmu
Tanah. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta
.
Hakim, Nurhajati dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung: UNILA
Hanafiah, Kemas A. 2007. Dasar-Dasar
Ilmu Tanah. Pt. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Majid, Abdul. 2009. “Sifat
Fisika Tanah (Bagian 5: Konsistensi Tanah”. Jakarta: Erlangga
Munir, Moch. 1996. Tanah-Tanah
Utama Indonesia. Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya
Notohadiprawiro, T.
2000. Tanah dan Lingkungan.
Universitas gadjah mada : Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar