Kamis, 24 Mei 2012

ACARA IV PENGAMATAN TANAH DENGAN INDRA

LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR ILMU TANAH

 ACARA IV
PENGAMATAN TANAH DENGAN INDRA

Semester :
Genap 2011/2012

Disusun oleh :
Nama                  : AKBAR RIZKI
NIM                    : A1C011019
Rombongan        : 9

Asisten : Nova Margareth



KEMENTERIAN  PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2012


BAB I. PENDAHULUAN
A.   Latar belakang

Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, danmempunyai tiga dimensi ruang, yaitu panjang, lebar dan kedalaman.Tanah adalah kumpulan tubuh alam yang menduduki sebagian besar daratan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman dan sebagai tempat mahluk hidup lainnya dalam melangsungkan kehidupannya.
Dalam dunia pertanian, tanah mempunyai peranan yang penting, tanah  sangat dibutuhkan tanaman. Dengan bertambah majunya peradaban manusia yang sejalan dengan perkembangan pertanian dan disertai perkembangan penduduk yang begitu pesat, memaksa manusia mulai menghadapi masalah-masalah tentang tanah, terutama untuk pertanian sebagai mata pencaharian pokok pada waktu itu.
Tanah mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi oleh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam jangka waktu tertentu.  Tanah dalam pertanian mempunyai peranan sebagai media tumbuh tanaman dalam hal tempat akar memenuhi cadangan makanan, cadangan nutrisi (hara) baik yang berupa ion-ion organik maupun anorganik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan pengetahuan dalam mengetahui sifat fisik tanah seperti warna tanah, tekstur tanah, struktur tanah, konsistensi tanah dan lain-lain.
Warna tanah merupakan ciri tanah yang paling jelas dan mudah ditentukan di lapang. Warna mencerminkan jenis mineral penyusun tanah, reaksi kimiawi, dan akumulasi bahan- bahan yang terjadi, misalnya kandungan bahan organik yang tinggi pada tanah akan menimbulkan warna lebih gelap. Tekstur mencerminkan ukuran partikel dari fraksi-fraksi tanah sedangkan struktur tanah merupakan kenampakan bentuk atau susunan partikel-partikel primer tanah hingga partikel sekunder yang membentuk agregat. Konsistensi tanah merupakan ketahanan tanah terhadap tekanan gaya-gaya dari luar yang merupakan indikator derajat manifestasi kekuatan dan corak gaya-gaya fisik yang bekerja pada tanah selaras dengan tingkat kejenuhan airnya.


B.   Tujuan
1.      Menetapkan warna dasar beberapa jenis tanah dengan menggunakan buku Munsell Soil Color Chart.
2.      Menetapkan tekstur tanah beberapa jenis tanah
3.      Menetapkan beberapa jenis tanah
4.      Menetapkan konsistensi berbagai jenis tanah dalam keadaan basah, lembab, dan kering















BAB. II  METODE KERJA

A.       Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah contoh tanah kering angin, botol semprot, buku Munsell Soil Color Chart,

B.     Cara Kerja

v  Warna Tanah
1. Diambil sedikit tanah gumpal yag lembab secukupnya (permukaannya tidak mengkilap).
2. Diletakkan  tanah tadi di bawah lubang kertas buku Munsell Soil Color Chart.
3. Dicatat notasi warna ( Hue, Value, Chroma) dan nama warna. Pengamatan warna tanah tidak boleh terkena cahaya matahari langsung.

v  .     Tekstur Tanah
1. Diambil sebongkah tanah kira- kira sebesar kelereng.
2. Dibasahi dengan air hingga tanah dapat ditekan.
3. Tanah  dipijit kemudian dibuat benang dan sambil dirasakan kasar halusnya tanah. Jika:
a)     Bentuknya benang mudah dan membentuk pita panjang, maka besar kemungkinan teksturnya liat.
b)     Mudah patah, kemungkinan tekstur tanahnya lempung berliat dan
c)     Tidak terbentu benang, kemungkinan lempung atau pasir. Jika terasa lembut dan licin maka lempung berdebu, terasa kasar, lempung berpasir.

v  .      Struktur Tanah
1.     Diambil sebongkah tanah diambil dari horison tanah, kemudian
2.     Dipecah dengan cara menekan dengan jari atau dengan dijatuhkan dari ketinggian tertentu, sehingga bongkah tanah akan pecah secara alami. Pecahan tersebut menjadi agregat mikro (ped) yang merupakan kelas struktur tanah




v  .     Konsistensi
1.     Diamati contoh tanah dalam berbagai kandungan air  dengan dipijit menggunakan ibu jari dan telunjuk.
2.     Dilakukan pengamatan dimulai pada kondisi kering, lembab dan basah dengan cara menambah air pada contoh tanahnya.





















BAB III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Pengamatan

a.      Warna dan Tekstur Tanah
No.
Jenis Tanah
Warna Tanah
Tekstur Tanah
Notasi Warna
Nama Warna
1
Entisol
10 YR 3/3
Dark brown
Lempung berdebu
2
Vertisol
10 YR 2/2
Very dark brown
Lempung berliat
3
Ultisol
2,5 YR 4/4
Reddish brown
Lempung liat berdebu
4
Inseptisol
7,5 YR 3/4
Dark Yellowish brown
Lempung berpasir
5
Andisol
7,5 YR 3/4
Dark brown
Pasir







b.     Struktur
No.
Jenis Tanah
Struktur Tanah
Derajat 
Tipe
Klas
1
Ultisol
Gumpal
C (kasar)

2
Inseptisol
Remah
M (Sedang)

3
Andisol
Gumpal
F (Halus)

4
Entisol
Gumpal
F (Halus)

5
Vertisol
Gumpal
VC (Sangat kasar)








c.      Konsistensi
No.
Jenis Tanah
Konsistensi Basah
Konsistensi Lembab
Konsistensi Kering
Kelekatan
Keliatan
1
Andisol
So
Po
f
S
2
Ultisol
Vs
P
t
h
3
Vertisol
Vs
P
Vt
Sh
4
Entisol
S
P
f
Sh
5
Inseptisol
S
P
l
S

B.     Pembahasan
Warna merupakan sifat tanah yang nyata dan mudah dikenali. Warna tanah yang nyata, bagaimanapun terutama digunakan sebagai suatu ukuran langsung dibandingkan sifat tanah yang penting lainnya yang sukar diamati dan diukur dengan teliti misalnya seperti drainase. Jadi, warna tanah bila digunakan dengan ciri-ciri lainnya berguna dalam pembentukan sebagian besar kesimpulan yang penting dengan memperhatikan pembentukan tanah dan penggunaan lahan. (Foth, 1998)
            Intensitas warna tanah dipengaruhi tiga faktor berikut: (1) jenis mineral dan jumlahnya, (2) kandungan bahan organik tanah, dan (3) kadar air tanah dan tingkat hidratasi. Tanah yang mengandung mineral feldspar, kaolin, kapur, kuarsa dapat menyebabkan warna putih pada tanah. Jenis mineral feldspar menyebabkan beragam warna dari putih sampai merah. Hematit dapat menyebabkan warna tanah menjadi merah sampai merah tua. Makin tinggi kandungan bahan organik maka warna tanah makin gelap (kelam) dan sebaliknya makin sedikit kandungan bahan organik tanah maka warna tanah akan tampak lebih terang. Tanah dengan kadar air yang lebih tinggi atau lebih lembab hingga basah menyebabkan warna tanah menjadi lebih gelap (kelam). Sedangkan tingkat hidratasi berkaitan dengan kedudukan terhadap permukaan air tanah, yang ternyata mengarah ke warna reduksi (gleisasi) yaitu warna kelabu biru hingga kelabu hijau. (Madjid, 2009)
            Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separat) yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir (sand) (berdiameter 2,00-0,20 mm atau 2000-200 µm, debu (slit) (berdiameter 0,20- 0,002 mm atau 200- 2µm) dan liat (clay) (<2 µm). Berdasarkan kelas teksturnya maka tanah digolongkan menjadi :
a)    Tanah bertekstur kasar atau tanah berpasir berarti tanah yang mengandung minimal 70% pasir atau bertekstur pasir atau pasir berlempung.
b)   Tanah bertekstur halus atau tanah berliat mengandung minimal 37,5 % liat atau bertekstur liat, liat berdebu atau liat berpasir (3 macam).
c) Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung.
(Hanafiah, 2009)
            Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir- butir tanah. Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda. Tanah dikatakan tidak berstruktur bila butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain (disebut lepas, misalnya tanah pasir) atau saling melekat menjadi satu satuan yang padu (kompak) dan disebut massive atau pejal. Tanah dengan struktur baik (granuler, remah) mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.Strukktur tanah yang baik adalah yang bentuknya membulat sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan rapat. (Hanafiah, 2009)
Konsistensi tanah menunjukkan integrasi antara kekuatan daya kohesi butir-butir tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. (Hardjowigeno, 1992)
Penetapan konsistensi tanah dapat dilakukan dalam tiga kondisi, yaitu: basah, lembab, dan kering. Konsistensi basah merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah di atas kapasitas lapang (field cappacity). Konsistensi lembab merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang. Konsistensi kering merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah kering udara. (Abdul Madjid, 2009)
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsistensi tanah ialah (Notohadiprawiro,2000):
1.kadar air tanah
2.Bahan – bahan penyemen agregattanah
3.Bahan dan ukuran agregat tanah
4.Tingkat agregasi
5.Faktor-faktor penentu struktur tanah(tekstur, macam lempung, dan kadar  bahan organik)

Berdasarkan hasil pengamatan warna tanah menggunakan buku Munsell Soil Color Chart dan tekstur tanahnya diketahui warna tanah Entisol berada pada notasi warna 10 YR 3/3 yang berarti mempunyai nama warna Dark Brown, sementara teksturnya adalah lempung berdebu. Verstisol berada pada notasi warta 10 YR 2/2 yang berarti mempunyai nama warna Very Dark Brown , sementara teksturnya adalah lempung berliat. Ultisol berada pada notasi warna 2,5 YR 4/4 yang berarti mempunyai nama warna Reddish Brown, sementara teksturnya adalah lempung liat berdebu. Inceptisol berada pada notasi 7,5 YR 3/4 yang berarti mempunyai nama warna Dark Yellowish Brown, sementara teksturnya adalah lempung berpasir. Andisol berada pada notasi 7,5 YR ¾ berarti mempunyai nama warna Dark Brown, sementara teksturnya adalah pasir.

Tanah Vertisol memilki tekstur liat karena cirinya rasa agak licin ,  membentuk bola dalam keadaan dalam keadaan kering sukar dipijit, mudah digulung serta melekat. Karena tanah  ini dikembangkan  dari bahan induk liat dimanailkim musim basah dan kering jelas (Foth,1988).
Tanah Ultisol bertekstur liat berpasir dan memiliki ciri-ciri licin agak kasar , membentuk bola dalam keadaan kering sukar dipijit, mudah digulung serta melekat sekali. Tanah ini dikembangkan dari bahan bahan induk liat di hutan dalam iklim humid untuk waktu yang sangat lama (Foth, 1988).
Tanah Inseptisol memiliki tekstur lempung berpasir dengan cirri-ciri agak kasar, bola agak keras tetapi mudah hancur, melekat. Tanah ini mengandung pisah-pisah lempung lebih besar atau sama dengan 35% dan pasir lebih besar atau sama dengan 45 %. Inseptisol termasuk dalam tanah Andosol karena teksturnya lempung berpasir sebenarnya sudah sangat menyulitkan pertumbuhan padi sebab suhunya rendah sehingga mengakibatkan proses pelapukan terhambat (Hakim, 1986).
Tanah Entisol mempunyai ciri solumnya berkisar dari dangkal sampai dalam, berwarna kelabu hingga kuning, mempunyai horison (A)-C tetapi batasannya sangat tegas, bertekstur pasir hingga debu ( > 60% ), berstruktur butir tunggal, dan konsistensi gembur serta lepas (Munir, 1996)
Tanah Andisol dicirikan sebagai tanah mineral yang mempunyai sifat andik dengan kriteria diantaranya adalah mempunyai berat isi tanah kurang dari 0.9 g/cc sampai kedalaman lebih dari 35 cm dan didominasi bahan amorf dan atau mengandung abu vulkano, abu apung, lapili dan sebangsanya lebih dari 60% sampai kedalaman 35cm atau lebih atau mempunyai pH NaF 1N lebih dari 9.4 (Munir, 1996)
Pada percobaan pengamatan  tekstur tanah sesuai dengan namun ada beberapa tanah yang tidak sesuai seperti ultisol dan vertisol. Mungkin di karenakan setiap orang memiliki anggapan yang berbeda dalam merasakan tekstur suatu tanah . tanah yang dianggap kita liat belum tentu dianggap orang lain seperti itu , mungkin saja lempung.
Berdaasarkan percobaan pengamatan struktur tanah , ultisol memiliki tipe gumpal dan klas C (Kasar), Tanah Inseptisol memiliki tipe remah dan klas M (Sedang ), tanah Andisol memiliki tipe gumpal dan klas F (Halus), tanah Entisol memiliki tipe gumpal dan klas F (Halus), serta tanah Vertisol yang memiliki tipe gumpal dan klas VC (Sangat kasar ).
Pada  pengamatan konsistensi tanah , di desarkan pada tiga kondisi yaitu konsistensi basah, konsistensi lembab, dan konsisitensi kering.
1.      Konsistensi basah
Konsistensi basah dibandingkan lagi berdasarkant kelekatan dan keliatan . tanah Andisol kelekatannya tidak lekat dan keliatannya sidak plastis. Tanah Ultisol dan vertisol sama ,sangat lekat dan  plastis. Tanah
2.            Konsistensi lembab
Berdasarkan Konsistensi lembab tanah Andisol gembur, tanah Ultisol teguh , tanah Vertisol sangat teguh, tanah Entisol gembur, dan tanh Inseptisol lepas.
3.         Konsitensi kering
Berdasarkan Konsistensi kering tanah Andisol lunak, tanah Ultisol keras , tanah Vertisol sangat keras, tanah Entisol sangat keras, dan tanah Inseptisol lunak.

  Pengamatan tanah dengan indera memiliki banyak tujuan dan kegunaan di berbagai bidanng salah satunya yaitu di bidang pertanian . pengamatan indra ini penting untuk memudahkan petani dalam nenentukan baik tidaknya lahan untuk ditanami tanaman serta tanaman apa yang baik untuk ditanam di lahan tersebut melalui pengamatan warna tanah, tekstur tanahnya , struktur tanahnya, serta konsistensi tanahnya.



BAB IV. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum kali ini diperoleh data hasil dari masing-masing percobaan yaitu
1. Jenis tanah Inceptisol notasi warna 7.5 YR ¾ dengan nama warnanya  adalah Dark Yellowish Brown dan bertekstur lempung berpasir.Struktur tanahnya bertipe remah, dan dengan kelas sedang, Konsistensi basah kelekatan S (Sticky) keliatan P (plastic), konsistensi lembab f (friable), konsistensi kering s (soft).
2. Jenis tanah Ultisol notasi warna 2,5 YR 4/4 dengan nama warnanya adalah Reddish Brown dan bertekstur lempung liat berdebu.Struktur tanahnya bertipe gumpal, dengan kelas kasar, Konsistensi basah kelekatan VS (Very Sticky) keliatan P (plastic), konsistensi lembab t (firm), konsistensi kering h (hard).
3. Jenis tanah vertisol notasi warna 10 YR 2/2 dengan nama warnanya  adalah Very Dark Brown dan bertekstur lempung berliat.Struktur tanahnya bertipe gumpal, dengan kelas Sangat kasar, . Konsistensi basah kelekatan VS ( Very Sticky) keliatan P (plastic), konsistensi lembab Vt (very firm), konsistensi kering Sh (slightly hard).
4. Jenis tanah Entisol notasi warna 10 YR 3/3 dengan nama warnanya  adalah Dark Brown dan bertekstur lempung berdebu .Struktur tanahnya bertipe  gumpal , dengan kelas halus, . Konsistensi basah kelekatan S (Sticky) keliatan P (plastic), konsistensi lembab f (friable), konsistensi kering Sh (slightly hard).
5.   Jenis tanah Andisol notasi warna 7,5 YR ¾ dengan nama warnanya adalah Dark Brown dan bertekstur pasir. Struktur tanahnya bertipe gumpal, dengan kelas halus, Konsistensi basah kelekatan So keliatan Po, konsistensi lembab f, konsistensi kering S (soft).


                    





DAFTAR PUSTAKA

Foth, Henry d. 1998. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta
. Hakim, Nurhajati dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung: UNILA
Hanafiah, Kemas A. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Pt. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Majid, Abdul. 2009. “Sifat Fisika Tanah (Bagian 5: Konsistensi Tanah”. Jakarta: Erlangga
Munir, Moch. 1996.  Tanah-Tanah Utama Indonesia. Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya
Notohadiprawiro, T. 2000. Tanah dan Lingkungan. Universitas gadjah mada : Yogyakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar